PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA
Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar
di perguruan tinggi,baik di universitas,institut atau akademi.Mereka yang
terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa.Tetapi
pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu.Terdaftar sebagai mahasiswa di
sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa,tetapi
menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah
administratif itu sendiri.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan
suatu kebanggaan sekaligus tantangan.Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung
jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar.Pengertian mahasiswa tidak bisa
diartikan kata per kata,Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan.Menjadi
seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu
masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.
Mahasiswa
dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan
kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di
atas masyarakat.Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan
suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya)
memiliki idealisme.Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari
pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat
menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan
berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa,tidak
sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya.Mahasiswa itu sudah
bukan siswa yang tugasnya hanya belajar,bukan pula rakyat,bukan pula
pemerintah.Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat,namun
bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.Oleh karena itu perlu dirumuskan
perihal peran,fungsi,dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan
kontribusi mahasiswa tersebut.
Sebagai mahasiswa berbagai macam
lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa,misalnya:
1.Direct Of Change,mahasiswa bisa
melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
2.Agent Of Change,mahasiswa agent
perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan
3.Iron Stock,sumber daya manusia dari
mahasiswa itu ga akan pernah habis.
4.Moral Force,mahasiswa itu kumpulan orang
yg memiliki moral yg baik.
5.Social Control, mahasiswa itu pengontrol
kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat.
Peran Mahasiswa
Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”
Mahasiswa
dapat menjadi Iron Stock,yaitu mahasiswa diharapkan menjadi
manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya
dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.Intinya mahasiswa itu merupakan
aset,cadangan,harapan bangsa untuk masa depan.Tak dapat dipungkiri bahwa
seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir,yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu
kaderisasi harus dilakukan terus-menerus.Dunia kampus dan kemahasiswaannya
merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi
mereka yang memiliki kesempatan.
Sejarah
telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar
terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme,hingga reformasi,pemudalah yang menjadi
garda depan perubah kondisi bangsa.
Lantas
sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran Iron Stock tersebut
? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai
pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan,dan tak lupa
untuk mempelajari berbagai kesalahan yang pernah terjadi di generasi-generasi
sebelumnya.
Lalu kenapa
harus Iron Stock ?? Bukan Golden Stock saja,kan lebih bagus
dan mahal ?? Mungkin didasarkan atas sifat besi itu sendiri yang akan berkarat
dalam jangka waktu lama, sehingga diperlukanlah penggantian dengan besi-besi
baru yang lebih bagus dan kokoh. Hal itu sesuai dengan kodrat manusia yang
memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran.
Mahasiswa
Sebagai “Guardian of Value”
Mahasiswa
sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga
nilai-nilai di masyarakat.Lalu sekarang pertanyaannya adalah, “Nilai seperti
apa yang harus dijaga ??” Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus melihat
mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari
kebenaran.Kita harus memulainya dari hal tersebut karena bila kita renungkan
kembali sifat nilai yang harus dijaga tersebut haruslah mutlak kebenarannya
sehingga mahasiswa diwajibkan menjaganya.
Sedikit
sudah jelas,bahwa nilai yang harus dijaga adalah sesuatu yang bersifat benar
mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya.Nilai itu jelaslah bukan hasil
dari pragmatisme, nilai itu haruslah bersumber dari suatu dzat yang Maha Benar
dan Maha Mengetahui.
Pemikiran Guardian
of Value yang berkembang selama ini hanyalah sebagai penjaga nilai-nilai
yang sudah ada sebelumya,atau menjaga nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran,kesigapan,dan
lain sebagainya.Hal itu tidaklah salah,namun apakah sesederhana itu nilai yang
harus mahasiswa jaga? Lantas apa hubungannya nilai-nilai tersebut dengan watak
ilmu yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa? Oleh karena itu saya berpendapat
bahwa Guardian of Value adalah penyampai, dan penjaga nilai-nilai
kebenaran mutlak dimana nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan watak ilmu
yang dimiliki mahasiswa itu sendiri.Watak ilmu sendiri adalah selalu mencari
kebanaran ilmiah.
Penjelasan Guardian
of Value hanya sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada juga memiliki
kelemahan yaitu bilamana terjadi sebuah pergeseran nilai,dan nilai yang telah
bergeser tersebut sudah terlanjur menjadi sebuah perimeter kebaikan di
masyarakat,maka kita akan kesulitan dalam memandang arti kebenaran nilai itu
sendiri.
Mahasiswa
Sebagai “Agent of Change”
Mahasiswa
sebagai Agent of Change,,, hmm.. Artinya adalah mahasiswa sebagai
agen dari suatu perubahan.Lalu kini masalah kembali muncul, “Kenapa harus ada
perubahan ???”. Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita pandang kondisi bangsa
saat ini.Menurut saya kondisi bangsa saat ini jauh sekali dari kondisi ideal,
dimana banyak sekali penyakit-penyakit masyarakat yang menghinggapi hati bangsa
ini,mulai dari pejabat-pejabat atas hingga bawah,dan tentunya tertular pula
kepada banyak rakyatnya.Sudah seharusnyalah kita melakukan terhadap hal ini.Lalu
alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena
perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi walaupun
kita diam.Bila kita diam secara tidak sadar kita telah berkontribusi
dalam melakukan perubahan,namun tentunya perubahan yang terjadi akan berbeda
dengan ideologi yang kita anut dan kita anggap benar.
Mahasiswa adalah golongan yang
harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan dikarenakan mahasiswa
merupakan kaum yang “eksklusif”, hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang
status mahasiswa,dan dari jumlah itu bisa
dihitung pula berapa persen lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa
di bangsa dan negaranya ini.
Mahasiswa-mahasiswa
yang telah sadar tersebut sudah seharusnya tidak lepas tangan begitu saja.Mereka
tidak boleh membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah yang salah.Merekalah
yang seharusnya melakukan perubahan-perubahan tersebut.
Perubahan itu
sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan.Pandangan pertama
menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh
hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan
menciptakan masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat
kapitalis,internet akan menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif,dan
lain sebagainya.Pandangan selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau nilai
sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan.Sebagai mahasiswa nampaknya kita
harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut demi terjadinya perubahan
yang diharapkan.Itu semua karena kita berpotensi lebih untuk mewujudkan hal-hal
tersebut.
Sudah jelas
kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa pula mahasiswa harus menjadi
garda terdepan dalam perubahan tersebut,lantas dalam melakukan perubahan
tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa,dimulai dari ruang
lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai
ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.
Fungsi
Mahasiswa
Insan akademis
harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap
masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini.Hal ini akan tumbuh dengan
sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu,yaitu selalu mencari
pembenaran-pembenaran ilmiah.Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka
mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih
lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Insan akademis
harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang
tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.Dalam hal insan akademis
sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran
mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai
kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat,dan yang
terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
Posisi Mahasiswa
Mahasiswa
dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan
rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih
tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi
oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat
bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam
hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik,yaitu
mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan
yang telah dihasilkan sebelumnya.Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai
aspirasi rakyat,dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan
dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan
realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab
dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam
hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah
pemerintah.Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai
kebijakan yang diambil oleh pemerintah.Tak jarang kebijakan-kebijakan
pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat,oleh karena itu
tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai
kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi
mahasiswa cukuplah rentan,sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan
realita.Tak jarang kita berat sebelah,saat kita membela idealisme ternyata kita
melihat realita masyarakat yang semakin buruk.Saat kita berpihak pada realita,ternyata
kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah
meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki.Contoh kasusnya yang paling
gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu.
Mengenai posisi
mahasiswa saat ini saya berpendapat bahwa mahasiswa terlalu menganggap dirinya
“elit” sehingga terciptalah jurang lebar dengan masyarakat.Perjuangan-perjuangan
yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya,sehingga masyarakat
sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi.Sedangkan
golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb. Merasa sudah tidak ada
lagi kesamaan gerakan.Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak
lagi “satu nafas” bersama rakyat.
FIRMANSYAH HARAHAP
SASTRA JEPANG USU 2010
WAKIL GUBERNUR PEMA FIB USU